Sobat, yang satu ini
pasti membuat Anda semua jatuh hati.
Pernahkah Anda melihat
fenomena cantik ini?
Yap, PELANGI.
Saya yakin setiap orang
akan sangat senang dan terpesona dengan salah satu keajaiban alam yang satu
ini, hingga tak heran ketika fenomena ini tampak di langit, tidak sedikit yang
mengalihkan perhatiannya untuk sekedar menikmati keindahan
warna-warninya.
Tapi, pertanyaan saya
sekarang adalah, "Apakah Anda tau dan mengerti bagaimana pelangi bisa
terjadi?"
Saya rasa banyak dari
Anda yang belum tau seluk
beluk munculnya pelangi
ini.
Baiklah, disini saya
akan sedikit berbagi ilmu tentang salah satu fenomena alam yang paling disukai
banyak orang ini. Seperti apa??? Ini dia....
Sebelum melangkah lebih jauh tentang proses terjadinya pelangi, sebenarnya apa sih pelangi itu?
"Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna yang saling sejajar dan tampak di langit atau medium lainnya dalam bentuk busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan atau di sekitar air terjun yang deras."
Pelangi merupakan suatu busur
spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir
air. Dalam ilmu fisika, pelangi dapat dijelaskan sebagai sebuah peristiwa
pembiasan alam. Pembiasan merupakan proses diuraikannya satu warna tertentu
menjadi beberapa warna lainnya (disebut juga spektrum warna), melalui suatu
media/ medium tertentu pula.
Pada pelangi, proses berurainya warna terjadi ketika cahaya matahari yang berwarna putih terurai menjadi spektrum warna melalui media air hujan. Adapun spektrum warna yang terjadi terdiri atas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu atau yang sering kita singkat dengan “MeJiKuHiBiNiU” untuk mempermudah dalam menghafalnya.
Pada pelangi, proses berurainya warna terjadi ketika cahaya matahari yang berwarna putih terurai menjadi spektrum warna melalui media air hujan. Adapun spektrum warna yang terjadi terdiri atas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu atau yang sering kita singkat dengan “MeJiKuHiBiNiU” untuk mempermudah dalam menghafalnya.
Setelah kita mengetahui seperti apa pelangi itu, kini saatnya
kita mempelajari “how” atau bagaimana proses terbentuknya?
Cahaya matahari adalah cahaya
polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari
sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang
berbeda-beda. Mata manusia sanggup menyerap paling tidak tujuh warna yang
dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini
membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di
sebelahnya. Pita ini disebut spektrum sebagaimana yang telah dijabarkan diatas.
Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru
serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh [erbedaan panjang gelombang.
Pelangi tidak lain adalah busur
spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir
air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika
melalui prisma kaca. Jadi, di dalam tetesan air kita sudah mendapatkan warna
yang berbeda dan memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa
dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan
air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.
Cahaya keluar kembali dari tetesan
air ke arah yang berbeda, tergantung pada panjang gelombangnya. Perbedaan
panjang gelombang ini akan memunculkan warna-warna pada pelangi yang tersusun
dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi. Mengapa demikian?
Ya, karena merah merupakan warna dengan panjang gelombang terpanjang, sedangkan
ungu memiliki panjang gelombang terpendek.
Nah, sekarang sudah tau kan
bagaimana pelangi itu bisa terbentuk. Jadi, tidak ada alasan lagi bagi kita
untuk tidak mengerti proses terbentuknya pelangi. Malu kan, kalau generasinya
Einstein sampai tidak mengerti. J So, semoga yang sedikit
ini bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar