Masih stay di www.sobateinstein.blogspot.com
yang menyajikan info terkait gejala-gejala fisik alam. Kali ini saya
menghadirkan topik terkait sejarah teori gravitasi. Ini dia selengkapnya...
Aristoteles percaya kalau benda yang lebih
berat akan jatuh lebih cepat daripada benda yang lebih ringan. Ini tentu
anggapan yang masuk akal. Coba saja, bila Anda memegang sebuah bulu di satu
tangan dan batu di tangan lainnya dan menjatuhkannya secara serentak dari satu
ketinggian, maka batu akan menimpa jari kaki Anda lebih dulu. Ini tentu saja
karena hambatan udara, namun bagi Aristoteles “benda yang berat pasti
jatuh lebih cepat”.
Karya modern pada teori gravitasi dimulai
dengan karya Galileo Galilei di akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17. Dalam
percobaan terkenalnya, ia menjatuhkan bola-bola dari menara pisa, dan kemudian
dengan pengukuran yang teliti pada bola yang turun pada sudut tertentu. Galileo
menunjukkan bahwa gravitasi mempercepat semua benda pada tingkat yang sama. Ini
adalah kemajuan yang lebih besar dibandingkan dengan keyakinan Aristoteles yang
mengemukakan bahwa benda berat jatuh lebih cepat. Galileo dengan benar
mengatakan bahwa hambatan udara merupakan alasan mengapa benda yang ringan
jatuh lebih lambat dalam sebuah atmosfer. Sejak saat itu, karya Galileo memicu perumusan
teori gravitasi “Newton”.
Adapun sifat gaya gravitasi telah dipelajari
oleh ilmuan bertahun-tahun dan masih diselidiki oleh fisikawan teoritis. Untuk
sebuah benda seukuran pesawat terbang, penjelasannya telah diberikan tiga ratus
tahun lalu oleh Sir Isaac Newton dan cukup baik. Newton mengembangkan
teori gravitasinya saat ia baru berusia 23 tahun dan menerbitkan teori-teori
dengan hukum geraknya beberapa tahun kemudian.
Gaya gravitasi antara dua benda tergantung pada
massa benda dan kebalikan kuadrat jarak antara benda. Benda yang lebih besar akan
menghasilkan gaya yang lebih besar dan semakin jauh jarak kedua benda tentu
semakin lemah gaya tarik-menariknya. Adapun hukum gravitasi universal Newton
berbunyi “Setiap massa menarik massa yang lain dengan gaya segaris yang
menghubungkan kedua inti massa. Besarnya gaya tarik yang terjadi berbanding
lurus dengan perkalian kedua massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua titik massa tersebut”. Newton mampu menunjukkan hubungan ini dalam
satu persamaan yang sudah sering kita jumpai, yaitu:
r2
Keterangan:
F : gaya gravitasi (N)
G : tetapan gravitasi (G= 6,67 x 10-11 Nm2/kg2)
M : massa benda 1 (kg)
M : massa benda 2 (kg)
r : jarak antarkedua benda (m)
Nah, sekarang
sobat Einstein sudah tau bagaimana asal-usul teori gravitasi kan!!! Mudah-mudahan
yang sedikit ini bermanfaat. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar